Di Psikologi ada banyak mata kuliah (MK) legendaris, secara umum ada yang tipenya teori, ada yang berupa hitungan, dan ada juga yang tipenya praktik. Kali ini yang kita ungkap adalah alias "memet," sebagai mata kuliah legendaris gabungan teori dan hitungan. Dari generasi ke generasi selalu ada komentar kelas MK ini menimbulkan efek kantuk dan ujian yang mengerikan. Bahkan pernah ada foto yang tersebar di jejaring sosial yang menunjukkan suasana menjelang ujian memet. Kepala para mahasiswa tertunduk, ada yang mengganjal kepalanya dengan tangannya, ada yang menguap, dan sebagainya. Seperti apa mengerikannya belum saya ketahui, tetapi kalau efek kantuknya sudah terasa.
Setiap kali masuk kelas seakan-akan tidak ada hasrat belajar karena saat dosen menjelaskan, suaranya sayup-sayup terdengar. Awalnya, Beliau menempatkan mic di dekat mulut, lama-kelamaan semakin turun, suaranya semakin sayup-sayup. Akibatnya, sulit sekali mendengarkan dan memahami penjelasan Beliau, ditambah lagi mahasiswa-mahasiswa yang ada di barisan belakang kelas malah paduan suara alias PaDus (bukan Panda karDus), berisik versus mellow. Itulah yang terjadi... Di Psikologi diajarkan untuk melatih empati, salah satunya adalah menggunakan konsentrasi full maksimum untuk mendengarkan siapapun yang sedang berbicara, termasuk mendengarkan dosen. Kendala seperti ini sangat sulit diatasi, ada yang "ssssstttt!!!!!" sampai 3 kali atau lebih bibirnya maju 5 sentimeter juga tetap berisik. Daripada lelah melakukannya sampai bibir maju 15 sentimeter, lebih baik diam dan tetap fokus.
Fokus ya fokus.... Efek kantuk juga memengaruhi fokus rupanya. Apa yang bisa saya kerjakan? Hanya menatap, mendengarkan dosen, dan mencatat materi ekstra mencatat berapa kali saya menguap menggunakan turus (tally). Rekor selama ini adalah 18 kali menguap dalam 2 jam belajar di mata kuliah legendaris yang satu ini. Ternyata perilaku ini mengundang ricuh gemuruh dari teman-teman sebaris di kelas. "Terserah you mau tertawa atau apa... Saya hanya bisa menikmati hidup di kelas ini...TT" Daripada terus-menerus "galau" mencerna penjelasan hitungan yang hampir selalu mengakibatkan MMS ("Mutung" Memet Syndrome). NOTE: "Mutung" itu bukan bahasa yang dapat dijumpai sebagai bahasa formal di Indonesia, ini hanya bahasa artifisial dalam pergaulan. "Mutung" adalah sebuah kondisi saat seseorang tidak bisa lagi berpikir apa-apa karena sudah terlalu stres (umumnya dikenal sebagai "blank" dalam pergaulan).
Saya yang awalnya memang tidak suka hitungan semakin "illfeel" dengan hitungan. Tibalah musim saat-saat mempersiapkan diri untuk Ujian Tengah Semester (UTS). Ketika melihat jadwal... JRRREEEENNNGG!!! Memet ujian hari Senin 8 April 2013, ujian pertama pula. Oh.. My.. God... Hasrat belajar memet masih kecil, Hasrat untuk MK lain lebih besar, ditambah lagi bobot UTS cukup besar, lengkaplah sudah. Di tengah kemelut duniawi ini tanpa sengaja saya menyadari sesuatu. Saya teringat perkataan guru BK SMA dulu, "Anak IPA memang difokuskan untuk berfokus pada 1 tujuan dengan berbagai solusi, makanya dominan hitungan. Kalau anak IPS difokuskan untuk belajar berpikir secara abstrak dan luas, makanya lebih banyak teori." Memet itu perpaduan teori dan hitungan, artinya melatih untuk fokus pada tujuan dan berpikir abstrak dan luas, ternyata ini maksudnya.
Dalam minggu penuh kemelut mempersiapkan UTS, tiba-tiba muncul kunci-kunci jawaban untuk latihan soal memet selama ini ekstra ringkasan. WOWWW!!! AMAZINGGG!!! Baiklah... Kunci-kunci ini akan sangat membantu kami semua untuk belajar, hasrat belajar pun sudah muncul berkat perkataan guru BK SMA dan kunci-kunci. Mungkin nanti selama belajar akan merasa pusing-pusing, sakit perut, "eneg", dan tentunya "mutung". Mau diapakan lagi... Nikmati saja... Keys to Starry "Memet," kunci-kunci yang membantu kelulusan mahasiswa dalam MK memet. Keys (Kunci-kunci) yang dimaksud tentu saja kunci jawaban, ringkasan, dan semangat yang baru muncul saat menjelang ujian. Kunci-kunci itulah yang menjadi terobosan pertama untuk membuka gerbang kelulusan MK memet semester ini. Belajar memet memang selalu mengakibatkan sakit kepala dan jantung berdebar-debar, makanya dikatakan "starry," mata berbintang-bintang alias kunang-kunang. Usaha sekecil apapun mendatangkan hasil, lumayan selama ini selalu mengerjakan tugas, jadi tidak terlalu sulit untuk mengulang materinya. Bye-bye MMS..... (I don't wanna to see you in the next semester)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar