Bunyi "dor!" di malam imlek bukan sesuatu yang asing lagi, sekaligus surprise disertai banyak warna-warni kembang api yang keren. Bahkan untuk malam pergantian taun dan imlek sendiri kembang api merupakan sesuatu yang menjadi ciri khasnya, sama-sama new year pula. Keren... Namun, hal ini indah bagi manusia tapi bukan sesuatu yang indah bagi seekor anjing, si Terry alias Si Remot. Berkali-kali dia bangun gara-gara kembang api, ini kisahnya...
Si Remot biasanya selalu tidur tenang tanpa gangguan malam-malam. Meskipun ada yang mengetuk jendela, tetap tidur, tidak diperdulikan, malang sekali nasib si pengetuk jendela itu. Kacang mahal.... Akan tetapi, malam ini bukan malam yang indah bagi Si Remot. Setiap ada bunyi "dor!" tubuhnya sedikit tersentak. Kalau bunyinya terlalu keras, kedua telinganya tegak, dia bangun sambil duduk dan melihat ke sekitarnya, "Siapa sih yang ganggu tidur gue malem-malem...?" Bagi manusia bunyi "dor!" adalah surprise, tetapi bagi dia sama dengan surprise attack. Tidak hanya itu, ternyata setiap kembang api dinyalakan, bagi dia benar-benar wangi aromanya, sepanjang jalan penuh dengan aroma asap kembang api. Theme song: Hao Xiang. Kalau misalnya dilepas, dia pun tidak mau keluar dari tempat tidurnya berupa teflon tempat makannya, apalagi keluar dari kandang. Seandainya dia keluar, dia sembunyi di bagian pojok tembok sambil meratapi nasibnya di malam hari.
![]() |
http://kylierichardson.com/fireworks-safety/ |
"Kapan malam ini berakhir???" pikirnya. Sayangnya itu tidak cukup satu hari. Yaa, mungkin sekitar tiga sampai empat hari masih banyak terdengar letusan kembang api. Malangnya Si Remot, apa kalau dia ulang tahun dibelikan headphone supaya dia bisa mendengar lagu Firework yang enak itu daripada "Dar, Der, Dor! Remot dan Kembang api." Begitu terdengar lebih dari lima kali letusan kembang api yang suaranya begitu membahana, saya usil keluar pintu dan mencari siapa yang meletuskan kembang api itu. Endus, endus.. dimana-mana bau asap ayam bakar, maksudnya kembang api. Ter-nya-ta si tetangga seberang yang berulah. Dia sedang memegang selongsong atau tube atau apalah itu namanya, ada percikan-percikan api di atasnya. Tiba-tiba percikan itu terbang ke atas dalam bentuk seperti gumpalan api dan "dor!" kilauan warna-warni menghiasi langit malam yang gelap. Kemudian saya pergi ke kamar belakang, ternyata bunyi "dor!" juga, "Loh? ini ulah siapa?!"
Ketika mendengar baik-baik, dari arah depan ada suara letusan, semakin lama semakin kecil suaranya. Tiba-tiba bunyi itu terdengar lebih besar dari arah belakang. Oh ter-nya-ta, kembang api si tetangga itu dilontarkan ke rumah ini! Dasar tetangga bandel.! Mau ajak perang kembang api? Ayo sini! Bedanya di sini mesiunya kembang sepatu (sepatu bekas betulan), bukan kembang api. Dilontarkan ke langit dan menghiasi halaman rumahmu. "Lihat kebunku, penuh dengan sepatu bekas..." Ya, itu tidak mungkin dilakukanlah, terlalu parah... Mau memindahkan si Remot ke belakang juga percuma, dimana-mana "dor!" malangnya Si Remot. .. Biasanya dia yang mengejutkan tetangga dengan gonggongannya yang auuu auuu itu, sekarang dia yang kena batunya. Seandainya dia juga bisa menikmati kembang api, pasti lebih seru. Siapa tahu ketika meletus "dor!" dia malah melolong, itu kan sesuatu yang unik, mungkin itu jadi horror bagi tetangga yang suka film horor. Kalo makanan saat imlek dia bisa ketagihan, tetapi kalau kembang api.... hmm...?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar