Minggu, 09 Maret 2014

Faktor X

Mungkin satu fenomena ini sering terjadi, baik itu berkaitan dengan diri kita sendiri atau orang-orang di sekitar kita. Kalau namanya sudah deadline biasanya orang-orang sibuk mengerjakan tugas A, B, dan C. Sampai-sampai kepanikan mereka memuncak dan mudah sekali marah kalau diganggu. Lupa satu hal kecil saja, marahnya kemana-mana. Tidak jarang pula mereka hanya memikirkan kerja, kerja, kerja, SKS (Sistem Kebut Semalam). Ada versi lainnya lagi selain deadline, contohnya seseornag yang terlalu bersemangat untuk mengerjakan sesuatu dan ingin pekerjaannya cepat selesai. Orang-ornag seperti ini juga cenderung memaksakan dirinya sesuai yang diinginkan. Mungkin saja dia terus bekerja tanpa henti alias nonstop. Meskipun badai menghadang (sulit konsentrasi, mengantuk, lelah, dan lain-lain), pekerjaan tetap diutamakan sampai dia melupakan waktu untuk istirahat. Apa sih pentingnya istirahat? Apakah istirahat akan mengganggu performa kita selama bekerja?

     Asyik-asyiknya bekerja dapat membuat seseorang cenderung melupakan faktor X seperti kondisi fisik, pikiran, dan suasana hati (mood). Dia tidak sadar jika ternyata performanya dalam kondisi tertekan itu dapat menurun akibat faktor-faktor lain tersebut. Sederhana saja, Anda bayangkan selama Anda bekerja dalam kondisi yang tidak terlalu besar tuntutannya (tekanan), bagaimana rasanya? Berbeda halnya ketika tekanan itu terlalu besar, akhirnya kita cenderung memaksakan tubuh/pikiran untuk berfokus pada pekerjaan tersebut. Keesokan harinya, merasa masih sangat lelah dan ingin tetap berada di ranjang empuk dengan dinginnya AC yang terus menggoda agar kita tidur lagi. Maaf, Anda kurang beruntung, jam 7 pagi Anda sudah harus mengerjakan hal lainnya...

     Khusus untuk hari itu dan beberapa hari ke depan mungkin Anda masih bisa memaksakan bangun dan kembali beraktivitas. Saat itu belum terpikirkan bahwa ini sebenarnya kurang baik bagi kesehatan. Malam hari adalah waktu bagi tubuh untuk istirahat, tetapi apabila terus dipaksakan bekerja terlalu keras, akhirnya pemulihan ini akan melambat dan kurang sempurna. Apalagi kalau tidak tidur nyenyak selama beberapa hari, bukan hanya pikiran yang kurang fokus atau menurunnya performa serta daya tahan tubuh, tetapi kondisi itu juga membuat kita malas beraktivitas. Yang ada di pikiran hanya, "Kapan penderitaan ini akan berakhir?" Ada di antara mereka yang terus bekerja di depan komputer berhari-hari, bisa dikatakan proporsi waktu kerja jauh lebih besar daripada waktu istirahat. Akhirnya punggungnya sakit, kepala pusing, sudah bosan dengan pekerjaannya sendiri.

     Kalau sudah benar-benar bosan seperti itu dan tidak sanggup, mungkin saja adegan berikutnya meminta ornag lain menggantikannya dalam bekerja atau tetap memaksa untuk bekerja. Kerja sih kerja, tapi terus mengeluh, mengeluh, dan mengeluh, alias Butuh Tatih Tayang.. (minta dikasihani, minta keringanan, minta diperhatikan, dan lain-lain). Berbeda halnya kalau msialnya dia dapat bekerja secara stabil. Dari tujuan yang besar dibagi ke dalam beberapa tujuan kecil sehingga lebih mudah dicapai. Selain itu, pembagian waktu kerja juga lebih mudah, misalnya untuk hari Senin target A harus tercapai, hari Selasa target B, dan seterusnya, Ketika satu target selesai, perjalanan mencapai tujuan semakin dekat. Hasilnya, dia semakin bergairah untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya yang hanya dalam hitungan hari.
www.yourlifebalancecoach.com
     Selain cara tersebut efektif dalam hal pekerjaan, secara fisik juga akan lebih sehat. Waktu kerja dan waktu istirahat relatif seimbang, sehingga ada waktu untuk mengistirahatkan pikiran. Ketika kembali bekerja, berpikir dengan pikiran yang jernih dan lebih kreatif tidak sesulit sebelumnya. Suasana hatinya pun lebih terkendali, tidak hanya ingin bermalas-malasan saja seperti contoh ornag yang kurang tidur tergoda empuknya ranjang dan dinginnya AC. Tentunya setiap orang memiliki siasat tersendiri dalam bekerja. Ada orang yang selalu ingin menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu supaya tidak stres (katanya), ada pula yang mengimbangi waktu kerja dan istirahat, Tipe manakah Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar