Ketika ditanya, "Natal itu apa?" Natal itu adalah kasih, Natal itu damai, Natal itu cinta, dan lain-lain. Setiap dari kita memiliki jawaban yang berbeda-beda untuk pertanyaan ini. Setiap dari kita juga memiliki harapan-harapan yang berbeda saat hari Natal 25 Desember. Umat-umat Kristiani pun datang ke Gereja untuk melakukan Ibadah Natal dan merayakan hari Natal.
Pada tahun 2012 ini, hari Natal di Indonesia juga bersamaan dengan banjir dimana-mana. Ketika menonton berita di televisi, beberapa wilayah di Indonesia dilanda banjir sampai ketinggian air 1,5 meter. Hal ini ternyata tidak menjadi hambatan bagi masyarakat Indonesia yang hendak menjalani Ibadah Natal. Meskipun di bagian dalam Gereja masih dibanjiri air genangan, peralatan untuk natal terendam air, perlengkapan natal menggenang dimana-mana, dan lain-lain ternyata masih ada jemaat yang datang ke sana untuk beribadah. Selain itu juga ada jemaat yang tidak datang ke Gereja dikarenakan jalan raya pun terhambat oleh banjir. Merayakan Natal di Gereja dan di rumah tentu berbeda suasananya. Saat di Gereja kita dapat menikmati kebersamaan dengan jemaat-jemaat lainnya. Merayakan Natal di rumah membuat kita dapat menikmati kebersamaan dengan keluarga. Selain hari Natal sebagai hari lahirnya Isa Almasih, ternyata hari ini juga merupakan hari lahirnya kebersamaan bagi siapapun yang merayakannya. Kebersamaan itu senantiasa akan memperkuat tali persaudaraan di antara kita, sehingga di hari-hari ke depannya kita akan lebih saling memahami satu sama lain. Sangat bermakna bukan?
Hari Natal kembali mengingatkan saya semasa TK-SMA, sejak kecil saya sudah berada di lingkungan yang beragama Kristen. Pada saat itu kami melakukan kebaktian Natal dan merayakannya di sekolah bersama para guru dan orangtua, serta teman-teman. Saya memang bukan orang yang beragama Kristen, tetapi saat berada di sana saya juga merasakan kebersamaan yang terjalin selama acara berlangsung. Melakukan kebaktian bersama, menyanyikan lagu Natal bersama-sama, menyaksikan acara Natal yang disajikan oleh panitia, saling mengucapkan "Selamat Natal", dan sebagainya. Ketika saya SMP saya terkejut karena ada seorang guru seni rupa yang mengajak saya dan teman-teman untuk menjadi panitia dekorasi perayaan Natal. Selama ini kemampuan saya dalam seni memang ada pada seni rupa dan tidak memiliki kompetensi yang cukup pada seni lainnya, saya pun menerimanya dan bergabung dengan panitia dekorasi. Setidaknya salah satu cita-cita saya terwujud pada hari Natal SMP, saya ingin menggunakan kemampuan saya dalam seni rupa untuk menyalurkan rasa gembira bagi yang melihatnya. Di dalam kepanitiaan kami memang memiliki banyak sekali pekerjaan, mulai dari mengerutkan kertas untuk membuat kesan salju, membuat boneka salju, memasang dekorasi di langit-langit panggung, dan masih banyak lagi. Kami merasa senang dengan semua itu, ternyata perasaan senang itu membuahkan karya yang dapat membuat yang melihatnya juga merasa senang.
Cara merayakan hari Natal dapat berbeda-beda, tidak hanya identik dengan Ibadah dan pesta Natal. Kita dapat melakukannya juga di luar Gereja, atau bahkan menjadi panitia perayaan Natal itu sendiri. Semua itu tentu akan menjadi makna tersendiri bagi kita. Kita yang mengalami, kita pula yang merasakan. Warnailah hari ini dengan sukacita dan damai sejahtera untuk menambah keindahan hari Natal ini. Saya pun juga ingin mengucapkan "Selamat Hari Natal dan Tuhan Memberkati" pada yang membaca blog ini. Semoga ketika membaca blog ini, Anda juga terinspirasi untuk menikmati hari Natal baik di Gereja maupun di rumah atau dimanapun Anda berada,^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar