Siapa yang tidak punya masalah sepanjang hidupnya? Masalah adalah teman terdekat kita yang selalu ada kapanpun dan dimanapun, selalu saja setia bersama kita (padahal kita tidak pernah memintanya). Ada masalah yang sangat mudah kita selesaikan, tetapi ada pula yang sangat sulit kita selesaikan sampai-sampai kita terlalu banyak memikirkan masalah itu. Sumber masalah pun bermacam-macam, ada yang berasal dari pekerjaan, hubungan sosial, lingkungan, dan lain-lain. Jangan biarkan pikiran kita dikuasai oleh mereka! Mereka boleh saja tinggal di dalam pikiran kita, tetapi kitalah yang harus mengendalikannya bukan sebaliknya.
Semakin kita pikirkan masalah itu bukankah rasanya semakin berat? Seakan-akan tidak ada hal lain yang lebih penting daripada masalah itu sendiri. Lihatlah sekeliling kita, teman-teman dan keluarga kita mungkin bingung bagaimana menghadapi kita yang sedang bermasalah. Diajak bicara akhirnya dimarahi, tidak diajak justru dianggap tidak peduli. Jika terus dibiarkan, bukan hanya kita saja yang stres tetapi lingkungan sosial kita juga akan merasakannya. Cobalah lihat diri kita di masa lalu seperti apa cara kita menghadapi masalah sekaligus bagaimana perasaannya jika berhasil. Seorang teman saya pun sedang merasakan masalah yang sangat berat karena bersangkutan dengan hubungan dengan seseorang, katakanlah itu temannya. Sejak SMA mereka sangat dekat hingga sekarang. Sayangnya, hubungan mereka perlahan-lahan semakin merenggang karena satu dan lain hal ditambah masalah-masalah. Perilaku dia pun menjadi sangat berbeda dari biasanya, menjadi sangat sensitif dan murung sepanjang hari.
Oleh karena situasinya memang sudah rumit, percuma saja jika saya hanya menyarankan ini dan itu, saya hanya mungkin mencairkan suasana dengan bercanda sedikit dengannya. Harapan saya bercanda akan mengembalikan sedikit keceriaannya dengan sedikit bersenyum agar dia mampu optimis. Siapa tahu dengan senyuman kecil itu dia lebih santai dan pikirannya mulai teralih dari masalah. Biasanya seseorang baru akan mendapatkan solusi-solusi ketika dia meninggalkan masalahnya untuk sementara, memang hal itu yang ada di pikiran saya saat itu. Apabila masalah terus kita pikirkan, terkadang cenderung terlalu banyak berpikir negatif tentang masalahnya. Andai dia mampu melihat sesuatu yang positif dari masalahnya, mungkin dia tidak lagi merasakan tekanan yangs sangat besar seperti sekarang. Berpikir positif akan membuatnya lebih banyak tersenyum dan semakin santai. Pengaruh baginya adalah mulai memandang masalahnya tidak sebesar yang dipikirkan sehingga mampu menyelesaikan masalah itu. Semoga saja harapan itu menjadi kenyataan.
![]() |
Sedikit senyuman mengurangi sedikit masalah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar